rumah

rumah

Saturday, September 4, 2010

RUMAH SEJUK DENGAN VENTILASI PROPORSIONAL

RUMAH yang sehat memiliki sirkulasi udara yang baik. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mendapatkannya, baik secara alami, buatan, maupun kombinasi keduanya. Bagaimana mengaturnya? RUMAH merupakan tempat berlindung dari panas dan hujan serta bahaya yang mengancam dari luar. Namun lebih dari itu, rumah yang baik tentunya harus enak dilihat dari sisi desain dan estetika sekaligus harus nyaman untuk beraktivitas.
“Tingkat kenyamanannya dapat diukur dan dilihat dari unsur-unsur penataan ruang, pengaturan tata cahaya, dan sirkulasi/pertukaran udara,” ujar Ir Wisnu Brata, arsitek dari Mitra Graha Asri Mandiri.
Untuk sirkulasi/pertukaran udara, ada beberapa jenis penghawaan yang bisa dipakai. Pertama, penghawaan buatan (air conditioner). Kedua, penghawaan alamiah, dan ketiga adalah penghawaan campuran.
Kebanyakan masyarakat beranggapan bahwa dengan penggunaan penghawaan buatana tau AC, sudah cukup untuk mendapatkan udara sehat sehari-hari. Padahal, AC terutama untuk area apartemen dan perkantoran, hanya membuat udara menjadi sejuk. Kita tetap membutuhkan pertukaran udara di dalam ruangan tersebut agar udara yang ada tetap sehat dan tidak membuat kulit menjadi kering. Itu sebabnya tambahan exhaust fan tetap diperlukan untuk membantu pertukaran dengan udara luar.
Untuk penghawaan alamiah, sistem ventilasi udara yang dibutuhkan biasanya berupa lubang udara atau lubang angin. “Namun, hal ini kadang masih dirasakan kurang karena hanya mengandalkan kekuatan angin saja. Jadi pada saat kekuatan angin tidak mencukupi, sirkulasi udara tidak terjadi sehingga pertukaran udara menjadi tidak maksimal,” jelas Wisnu.
Mengantisipasi permasalahan tersebut,biasanya dilakukan jenis penghawaan yang ketiga, yaitu penghawaan campuran atau kombinasi keduanya. Jenis penghawaan ini biasanya hanya menggunakan AC untuk beberapa ruang tertentu, misalnya kamar tidur.
Sementara ruangan lainnya digunakan bukaan-bukaan jendela lebar. Seperti ruang keluarga dan ruang tamu. Sedangkan untuk ruangruang servis, menggunakan bantuan atau tambahan exhaust fan, misalnya dapur, gudang, dan kamar mandi.
Selain itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat sistem pertukaran udara (ventilasi) yang baik. Yaitu penggunaan prinsip-prinsip dasar jenis penghawaan.
Pertama, membuat sirkulasi udara agar terus mengalir di setiap ruangan. Untuk itu, udara harus dapat masuk dan keluar. Jangan sampai terjebak di dalam ruangan tanpa jalan keluar karena akan menjadikan ruangan tersebut menjadi lembab atau pengap.
Kedua, sirkulasi udara dua arah, yaitu dengan ventilasi silang/cross. Ventilasi udara mengalir secara horizontal dalam satu ruangan, melalui dua dinding yang saling berhadapan. Biasanya udara mengalir melalui jendela-jendela pada dinding dan kemudian mengalir melalui jalusi-jalusi di atas pintu pada dinding yang berlawanan di hadapannya.
“Hal ini dilakukan untuk menjaga sirkulasi atau pertukaran udara dalam satu ruangan dengan bantuan kekuatan angin,” tandas Wisnu.
Ketiga, sirkulasi udara secara horizontal. Prinsip utamanya adalah mengeluarkan udara panas keluar ruangan atau dialirkan ke atas (plafon). Ini khusus daerah yang tidak memiliki jendela atau tidak berbatasan langsung dengan udara luar.
Pertukaran udara (ventilasi) diperoleh dengan cara membuat lubang-lubang bukaan di area plafon,dibawah atap maupun genteng agar dapat dikeluarkan secepat mungkin. Karena udara panas biasanya naik ke bagian teratas, sehingga jika tidak dikeluarkan akan menyebabkan ruangan menjadi panas.
Oleh karena itu, ruangan dengan plafon yang lebih tinggi akan terasa lebih sejuk. Demikian pula rumah yang memiliki atap curam dan jarak antara plafon dan atap yang cukup besar, akan terasa lebih sejuk di siang hari. Jadi udara panas diberi jalan keluar dan dialirkan melalui lubang angin, jalusi, atau celah-celah kecil di bawah atap yang dapat mengalirkan udara ke luar ruangan.
Keempat, sirkulasi udara secara sistem keseluruhan rumah. “Di sini kita dapat membuat sirkulasi udara mengalir dengan cara membuat ruang atau area terbuka berupa taman di depan dan belakang rumah,” saran Wisnu.
Dengan begitu, udara mengalir secara horizontal melalui ruangan-ruangan yang telah dibuat bukaan-bukaannya. Dari bagian depan atau taman depan ke bagian belakang rumah atau taman belakang atau sebaliknya. Kemudian akan mengalir secara vertikal melalui taman belakang rumah lewat atap yang terbuka atau memiliki celah udara ke atas. Aliran udara secara vertikal ini juga dapat dilakukan lewat area tangga maupun void yang ada di dalam rumah.
Terakhir, pembuatan kolam di area taman, air terjun atau waterwall juga turut membantu. Hal ini memperbanyak terjadinya uap air dalam rumah di siang hari sehingga membantu menurunkan suhu ruangan dan menciptakan kesejukan di dalam rumah. Jadi, selamat berkreasi.

Sunday, May 24, 2009

rumah sejuk rumah nyaman

Membuat Rumah Anda Yang Sejuk dan Lebih Nyaman
Iklim dunia yang semakin tidak menentu disamping ancaman Pemanasan Global telah melanda seluruh bagian dunia sekarang ini. Bagaimana cara kita menyikapinya dan turut berperan aktif dalam mengurangi kerusakan di muka bumi ini yaitu dengan cara lebih bijaksana dalam penggunaan sumber daya alam . dan tidak menggunakan energy secara berlebihan.
Prinsip utama yang akan diterapkan disini adalah dengan cara menjaga agar panas tetap berada di luar ruang dengan menggunakan metode nonmekanis yang akan mampu mengurangi aliran panas, meningkatkan sirkulasi dan pertukaran udara, dan meminimalkan radiasi panas yang diserap bangunan.
Dengan melakukan hal tersebut diatas maka diharapkan tingkat radiasi panas dalam bangunan akan berkurang dan terjadi aliran udara yang baik sehingga dapat tercipta kesejukan di seluruh ruangan.
Berikut akan saya berikan beberapa gambaran bagaimana membuat rumah menjadi lebih nyaman dan sejuk untuk dihuni,
1. Pemilihan Bentuk Atap Rumah dan Peninggian dinding
Salah satu alasan rumah bentuk tradisional nyaman dan sejuk ditempati, karena memiliki bentuk atap yang miring dan cukup tinggi sehingga dapat membentuk bantalan udara di dalamnya yang mengurangi panas yang dating dari atas/atap dan ditahan di dalam langit-langit rumah atau plafond. Sistem ini telah diterapkan pula pada rumah-rumah belanda yang dibangun di era kolonial. Jika system penghawaan udara di rumah anda direncanakan tanpa menggunakan penghawaan buatan (AC), peninggian dan kemiringan atap adalah solusi yang tepat untuk mengurangi (mengeliminasi) panas didalam rumah anda
Untuk memilih bahan atap yang cocok dipakai di iklim tropis ini ada beberapa pilihan bahan yang bias digunakan seperti sirap, genteng beton, atau genteng tanah liat tradisional.

2. Penambahan teras/beranda, Canopi dan Ruang Terbuka
Hasil dari penambahan Teras dan Beranda ini adalah untuk mengurangi sinar matahari yang dating dari arah sisi-sisi rumah yaitu bagian samping kiri, kanan, depan dan belakang rumah yang masuk melalui pintu-pintu dan jendela. Dengan penambahan teras dan kanopi/pet diatas jendela//pintu akan dapat menahan sinar matahari masuk kedalam rumah secara langsung, sehingga suhu udara didalam rumah tetap bias terjaga. Langkah selanjutnya membuat bukaan-bukaan lebar untuk memperlancar lalu lintas udara dan cahaya
3. Membuat Bukaan Pintu, dan jendela yang cukup
Untuk mengetahui luasan ideal dari bukaan yang masuk ke dalam rumah maka kita dapat menggunakan standarperbandingan yang biasa dipakai di Indonesia yaitu,
perbandingan ideal luasan jendela dengan luasan lantai adalah 1 : 5 yaitu luasan bukaan adalah 20 % terhadap luasan lantai yang membutuhkannya.
Jadi jika luas kamar tidur anda adalah 20 m2 (ukuran ruangan 4 m x 5 m), maka kebutuhan jendelanya adalah = 20 % x 20 m2, = 4 m2
4. Pemilihan warna yang mendukung
Warna alami seringkali memberikan suasana sejuk. Penerapan dari warna-warna alami ini diharapkan dapat membuat penghuni menjadi lebih betah dan memiliki perasaan nyaman. Warna-warna ini dapat dipilih misalnya, warna dengan nuansa cokelat (tanah) atau nuansa hijau (tumbuhan). Permainan warna-warna alami tampaknya akan menjadikan saat istirahat Anda di rumah lebih nyaman dan tenang. Lagi pula, warna alami cenderung mudah dikombinasi dengan warna lainnya.
5. Penggunaan Material bahan bangunan yang tepat
Bahan atau material bahan bangunan yang digunakan merupakan elemen terpenting untuk menguraikan/dan menahan suhu panas diluar ruangan Pada dasarnya pemakaian material alami membuat ruang bisa bernafas, jadi pilihlah bahan bangunan yang bisa menyerap panas secara lebih maksimal, kemampuan menahan panas seperti ini akan dapat anda temukan pada materian dari alam. Kita dapat menggunakan batu bata untuk dinding, genteng tanah untuk atap, batu candi dan batu paras untuk pelapis dinding, marmer atau terasso untuk lantai dll..
6. Penggunaan tanaman dan vegetasi di sekitar hunian
Jika anda masih memiliki lahan kosong di depan atau sekitar rumah, sebaiknya ditanami dengan pepohonan. Pohon yang tinggi akan menciptakan keteduhan alami, juga memberi keteduhan dari garangnya sinar matahari. Jika tidak memilikinya maka kita masih dapat menggunakan cara lainnya, gunakan tanaman dalam pot yang digantung di sekitar rumah. Taruh beberapa tanaman dalam jambangan di dalam rumah, selain sebagai hiasan, ia juga membantu menyejukkan ruangan. Pemakaian tanaman rambat atau merayap adalah pilihan terbaik untuk memberikan keteduhan yang lebih alami. Jika Anda ingin cahaya matahari tetap masuk melalui jendela tapi tetap menggunakan tanaman rambat atau merayap sebagai penyejuk ruangan.
7. Penggunaan Elemen Kolam
Pembuatan Kolam yang dilengkapi gemericik air akan menambah kesejukan dan kelembaban udara yang ada di sekitar hunian karena adanya elemen air akan menciptakan kelembaban udara dan mengurangi panas yang ada. Disamping itu suara yang diciptakan akan mampu mendapatkan suasana yang alami dan menenangkan.
Demikian hal yang dapat dilakukan untuk meredam dan menetralisir panas dan mengurangi penggunaan energi yang berlebihan. Semoga bermanfaat.

rumah hook, rumah di lahan sudut

Membangun Rumah di Lahan sudut
Membangun rumah di lahan sudut membutuhkan tantangan dan kreativitas tersendiri. Rumah yang terletak di lahan sudut (hoek) merupakan lahan yang unik dan memiliki kelebihan dan potensi tersendiri karena memiliki 2 muka yang harus diekspos agar tampak menarik. Rumah ini juga berpotensi menjadi landmark atau penanda kawasan jika dapat diolah dengan baik. Bangsa Belanda sendiri telah banyak meninggalkan contoh-contoh bangunan sudut yang menarik dalam karya-karya arsitektur kolonialnya di Indonesia utamanya di Kota Bandung seperti hotel Savoy Homan dan Gedung Bank Jabar .
Pemerintah daerah sendiri telah membuat aturan khusus mengenai pembangunan di lahan sudut ini dalam bentuk pengaturan garis sempadan bangunan (GSB) pada 2 sisi bangunan agar memiliki daerah resapan dan orang yang akan melalui perempatan atau pertigaan tersebut memiliki pandangan yang lebih luas. Sedangkan ditinjau dari sudut estetikanya adalah bangunan tersebut akan lebih sedap dipandang karena masih memiliki lahan hijau. Meskipun bagi sementara pemilik rumah hal tersebut dianggap sebagai penghambat/merugikan dalam hal pemanfaatan lahan.
Bagaimana agar pemanfaatan lahan sudut ini dapat menjadi optimum dalam pembangunannya maka kiranya kita perlu memperhatikan beberapa hal di bawah ini sebagai bahan pertimbangan.
Lokasi dan akses
Tentukan lebih dahulu mengenai akses masuk kita. Biasanya kita dapat membuat 2 buah akses ke dalam bangunan yang terdiri dari akses utama dan akses tambahan.Besarnya akses ini apakah bisa dilalui mobil atau cukup pejalan kaki saja tentunya bergantung dari besaran luas lahan dan komposisi bangunan yang kita miliki. Selain itu kita perlu melihat tingkat intensitas kendaraan dan orang yang lalu lalang di daerah sekitar lokasi bangunan tersebut utamanya keamanan bagi penghuni .
Pengaturan, orientasi Ruangan dan Gubahan Bentuk.
Untuk pengaturan ruangan yang dimanfaatkan pada bangunan sudut ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Daerah yang terletak di sudut sebenarnya merupakan daerah yang paling mahal karena dari ruangan yang ada di ruangan ini akan menjadi titik tangkap bangunan araupun memiliki arah pandang yang cukup luas kedua sisi bangunan. Jika orientasi kita ke dalam maka kita dapat menempatkan ruang dengan intensitas penggunaan yang tinggi seperti ruang keluarga berikut void atau ruang duduk di area ini karena sinar matahari akan melimpah dan kesan lega dan luas lebih mudah diciptakan karena mendapatkan cahaya dari 2 sisi bangunan. Kita dapat memanfaatkan kelebihan tersebut dengan menyediakan bukaan-bukaan jendela dan ventilasi yang banyak atau besar sehingga sinar matahari dapat masuk dan melimpah dalam ruangan tersebut.
Namun jika orientasi kita keluar bangunan dan ingin membuat titik tangkap bangunan, maka kita dapat membuat menara yang berisi tangga ataupun area khusus yang dapat menjadi gubahan tersendiri ataupun bentuk yang unik pada sudut bangunan. Bentuk bangunan yang spesifik ini dapat menjadi pembeda antara rumah sudut dengan rumah lain yang ada di sekitarnya yang tidak berada di lahan sudut. Penggunaan material khusus seperti dinding batu alam, motif garis, tekstur beton ataupun bentuk dan warna yang berbeda akan dapat lebih memperkuat kesan tersebut. Terlebih lagi dengan pencahayaan yang cukup untuk menonjolkan daerah atau area yang ingin kita ekspos pada malam hari.
Pengaturan ruangan akan lebih mudah jika bangunan kita terdiri dari 2 lantai. Kita dapat menempatkan area-area umum atau daerah public di ruangan bagian bawah sedangkan area privat seperti ruang tidur, ruang kerja kita tempatkan di bagian atas. Hal ini juga meningkatkan keamanan karena rumah kita dapat lebih terawasi dari atas. Titik tangkap bangunanpun akan lebih tercipta karena memiliki ketinggian yang cukup.
Bentuk Atap, Taman dan Pagar.
Biasanya orang awam memiliki kendala dalam menentukan bentuk atap yang akan digunakan, utamanya di lahan sudut. Kita dapat memilih bentuk atap pelana atau perisai yang digabung sedangkan pilihan untuk bagian sudutnya maka kita dapat menggunakan atap berbentuk datar berupa dak beton ataupun atap yang memiliki kemiringan yang relative landai.
Pembuatan taman dan pagar yang menarik perlu diperhatikan dengan baik, namun hal yang lebih baik lagi adalah jika kita menempatkan taman dan pagar tersebut hanya sebagai pemanis atau bangunan saja dan bukan sebagai unsure yang utama atau dominan sehingga merebut perhatian atau mengalahkan pandangan terhadap rumah kita. Pagar sebaiknya bersifat transparan sehingga bangunan kita akan lebih menonjol dan dominan, demikian pula pilihlah tanaman yang tidak berdaun rimbun sehingga menghalangi pandangan.
Disamping itu adanya halaman depan dan samping rumah yang cukup luas dapat didesain menjadi hamparan taman luas.. Halaman tetap dapat dimanfaatkan sebagai arena bermain anak-anak dan tempat pesta kebun keluarga, bukan sekadar untuk parkir kendaraan mobil belaka.
Demikianlah sekedar pandangan dan wawasan yang dapat saya berikan dalam mendesain rumah sudut, semoga bermanfaat bagi anda sekeluarga. Selamat berkreasi.

kiat renovasi rumah dengan murah dan tentram

Renovasi rumah

Pelaksanaan royek renovasi rumah selama ini cenderung dapat membuat diri anda kewalahan disamping karena kenyataan yang terjadi di lapangan sering tidak berjalan sesuai dengan rencana juga akan menguras energi, biaya dan pikiran anda. Untuk itu persiapkanlah dan jaga kondisi diri anda dengan baik dan secermat mungkin demikian pula yang harus anda lakukan dengan pembiayaan renovasi rumah anda. Dengan serangkaian rencana yang tersusun dengan baik dan teliti maka anda akan mampu bertahan untuk mengatasi keadaan yang tidak diinginkan dan melewatinya dengan baik tanpa kurang suatu apapun.

Beberapa hal dibawah ini patut menjadi pertimbangan dalam melaksanakan renovasi rumah.

Matangkan konsep renovasi desain rumah anda secara matang.
Mintalah saran dan pendapat dari ahlinya, lebih baik dan lebih hemat jika perubahan dilakukan ketika masih di atas kertas (tahap disain) dibandingkan dengan ketika proyek telah berjalan. Sebaiknya jangan membuat beberapa perubahan desain yang besar/signifikan ketika proyek sudah berjalan karena akan membuat penundaan dan mengeluarkan biaya yang cukup besar dan mempengaruhi semangat dan kondisi psikologis tukang ketika sedang bekerja.
Pelajari aturan setempat dengan baik sepert IMB, GSB dan lainnya. Ijin terhadap tetangga dan kecamatan juga harus dilakukan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat menghentikan dan penundaan ketika proyek berjalan karena ada protes.

Masalah Biaya.
Rencanakan dan hitung dengan baik biaya renovasi rumah anda. Buatlah anggaran biaya kasar ketika melakukan perhitungan, upayakan untuk menyiapkan cadangan biaya tambahan sebesar 25 % dari biaya renovasi.
Cek harga material terakhir dan antisipasi kenaikan harga sebesar 15% dari harga real lapangan. Perhitungkan dengan baik anggaran yang tersedia guna mengantisipasi perubahan spesifikasi material karena biasanya kita cenderung memilih yang terbaik jika disodori beberapa pilihan bahan/material. Perubahan sebaiknya dilakukan ketika tahap desain. Ketika sudah dilaksanakan upayakan hanya perubahan kecil seperti ukuran jendela atau model kusen pintu.

Masalah Waktu
Perhitungkan jangka waktu pelaksanaan renovasi rumah anda sampai selesai masa pelaksanaan pekerjaan dan cadangkan tambahan waktu sebesar 30 % dari waktu pelaksanaan. Sebaiknya hindari melakukan renovasi di musim hujan karena akan memakan waktu pekerjaan yang lebih lama dan lebih beresiko mengalami kerusakan pada barang-barang yang ada.

Lakukan check and recheck sebelum pekerjaan dimulai.
Untuk membuat asumsi yang mendekati keadaan yang sempurna memang perlu dilakukan beberapa kali pengecekan dilapangan bahkan kalau perlu dengan membobok beberapa dinding untuk mengetes kekuatan struktur yang ada. untuk mengetahui dengan pasti apakah struktur yang ada masih dapat dipertahankan ataupun harus diganti dengan struktur baru. Hindari membongkar dinding atau kolom yang merupakan struktur utama. Jangan takut untuk menjebol beberapa bagian plafond, rangka atap atau kusen untuk mengetahui dengan pasti kondisi real di lapangan karena secara visual masih terlihat baik namun sebenarnya di dalamnya sudah tidak layak atau keropos.
Untuk mengetahuinya maka undanglah teman arsitek atau dengan tukang yang sudah anda percayai dan tidak memiliki kepentingan tertentu terhadap proyek anda sebagai tempat konsultasi.

Skenario Antisipatif
Jangan merencanakan even atau kegiatan lain yang membutuhkan biaya besar. Persiapkan atau antisipasi hal yang tak diinginkan. Misalnya terpaksa harus menumpang di rumah teman atau saudara jika ada hal yang membutuhkan biaya besar. Tinggal dilokasi proyek dapat sangat mengganggu dan menyiksa diri, berdebu, berisik dan berbagai gangguan kerja lainnya. Akan semakin bertambah jika memiliki anak balita. Jika proyek ini bersifat jangka panjang maka liburan beberapa hari keluar kota ketika proyek berjalan patut menjadi bahan pertimbangan

Terimalah dengan lapang dada.
Tak ada proyek yang sempurna sehingga hambatan, barang hilang, kerusakan, penundaan dan berkurangnya pekerja hampir pasti akan terjadi. Marah-marah atau melemparkan kesalahan pada orang lain akan membuat diri anda merasa nyaman selama beberapa saat namun kurang baik bagi kesehatan dan hubungan anda dengan pekerja anda.
Tetaplah berusaha untuk tersenyum bahkan dalam keadaan terpaksa sekalipun karena hal ini baik untuk kesehatan diri anda

Beberapa masalah yang biasa timbul ketika renovasi dan tips guna menghadapinya.

Masalah akibat keputusan yang lambat dari pihak pemilik
- Keputusan desain dan pilihan keramik atau warna cat telah diputuskan jauh-jauh hari atau dibuat sample langsung di lapangan dengan bantuan panduan dari arsitek agar lebih cepat putus. Dibuatkan maket atau visual 3d berikut skema warna agar pemilik lebih mudah untuk membayangkan keadaan di lapangan.
- Ketika telah diputuskan harus segera dibeli terutama untuk barang-barang yang stoknya sudah terbatas agar tidak kesulitan mencari ketika dibutuhkan pada saatnya. Kaitannya dengan assesoris seperti model-model handel pintu, lis plafon dan daun jendela apakah masih akan relevan jika dipadukan dengan model rumah kita hasil renovasi
- Pilihan keramik juga menjadi bagian penting apakah dilapangan masih tersedia barang yang sesuai dengan barang lama
Masalah akibat keterbatasan dana dari pemilik
- Buatlah pentahapan proses renovasi agar tetap kelihatan selesai dari luar dan tidak terlihat sebagai proyek yang terbengkalai karena keterbatasan dana
- Buat pengecilan volume dengan membuat skala prioritas ruangan yang dibutuhkan. Jadi kita bisa membuat penggabungan beberapa ruang untuk dijadikan satu ruang bersama misalnya ruang baca dan ruang keluarga.
- Pemakaian bersama dengan teman yang sedang membangun misalnya pemakaian kaso atau steger sisa dari mereka akan mengurangi biaya. Juga referensi dimana mendapatkan material yang murah dapat dilakukan.
- Atur skema pinjaman dari pihak ketiga yang dapat menyediakan dana murah tanpa bunga seperti teman atau keluarga sejak awal harus sudah dipersiapkan guna mengantisipasi hal-hal yang tak terduga.
Masalah skedul waktu pelaksanaan
- upayakan agar renovasi dilaksanakan secepat mungkin namun dengan tetap mempertimbangkan kaidah-kaidah pengeringan beton struktur, waktu antara plesteran, acian dan pengecatan
- Buat pekerjaan dilakukan secara parallel atau bersama-sama untuk pekerjaan yang tidak sekuensial atau berurutan seperti disebutkan diatas
- Buat rencana detail dalam breakdown rencana harian agar lebih tajam dan akurat sehingga penundaan bias diantisipasi dan dilakukan pekerjaan lainnya.
- Mintalah bantuan dari arsitek atau orang yang mengerti masalah ini.
- Pilihlah pelaksanaan finishing yang tidak membutuhkan waktu lama seperti lantai vinil atau karpet, cat biasa bukan tektur bergaris.
Memilih Warna yang Tepat untuk desain rumah anda / rumah minimalis
without comments

Warna juga sangat berpengaruh secara psikologis terhadap orang-orang yang berada di dalam ruangan tersebut. “Faktor warna interior sebuah rumah tidak hanya dalam pemilihan cat pada dinding, akan tetapi juga terhadap unsur-unsur lain, baik material bangunan atau arsitektur rumah seperti lantai dan plafon, juga komponen interior dan elemen estetis lainnya,” ungkap arsitek dan kontraktor dari Mitra Graha Asri Mandiri, Ir Wisnu Brata ketika dihubungi okezone melalui telepon genggamnya, Minggu (2/3/2008).


Menurutnya, unsur warna terdiri dari warna primer yaitu merah, kuning, dan biru juga warna sekunder yang mengandung unsur campuran warna primer di atas yaitu warna jingga, warna ungu, dan warna hijau .Unsur warna primer dan sekunder tersebut yang dipastikan kandungannya hadir dalam setiap kombinasi warna.


Selain itu, sambungnya, unsur gelap dan terang sebuah warna juga dipengaruhi oleh unsur warna hitam dan warna putih dalam campurannya. Dengan pemahaman kita dalam mengetahui unsur-unsur warna yang ada di dalam sebuah warna, kita bisa memadukan kombinasi warna dengan turunan dari warna tersebut maupun dari unsur warna yang terkandung di dalamnya.


Tak hanya sebatas itu saja, untuk mendapatkan jenis kombinasi warna-warna yang harmonis kita harus mempertimbangkan warna cat dinding yang cocok ke dalam warna-warna dominan yang sudah ada pada warna lantai, komponen interior, aksesori, dan elemen estetis lainnya.


Dengan menganalisa warna dari berbagai faktor, membuat paduan kombinasi warna yang kita ciptakan sesuai dengan suasana dan nuansa yang diinginkan. Dalam menentukan kombinasi warna kita juga perlu menganalisa warna berdasarkan tema dan gaya huniannya.


“Rumah dengan gaya mediterania umumnya menggunakan warna krem, kuning muda mengarah warna coklat atau merah. Kalau untuk hunian bergaya minimalis biasanya memakai warna putih atau abu-abu, dengan pentaan warna ngejreng di salah satu bidang dindingnya. Sementara untuk hunian bergaya klasik cenderung menggunakan warna-warna berani kuning keemasan,” jelas almamater Institut Teknik Bandung (ITB) yang kini menjadi konsultan griya di salah satu harian terkemuka di Indonesia itu.


Biasanya pendekatan secara psikologis terhadap pemilihan warna dipengaruhi oleh fungsi ruangannya. Seperti ruang tidur yang harus menghadirkan suasana rileks karena lebih diperuntukkan sebagai area istirahat. Pendekatan ruang ini juga harus dipertimbangkan dengan faktor usia orang yang akan berada di dalamnya. “Selain itu, faktor lain yang harus diperhatikan adalah efek atau suasana yang ingin ditampilkan,” kata dia mengakhiri pembicaraan. (mbs)


Source : Chaerunnisa – Okezone
konsultasi desain rumah tinggal rumah bangun seputar renovasi tanya jawab pengecatan finishing material bangunan serba serbi harga material rumah bangun seputar renovasi tanya jawab pengecatan finishing material bangunan serba serbi harga material
rumah bangun seputar renovasi tanya jawab pengecatan finishing material bangunan serba serbi harga material bantuan arsitektur klinik konsultasi bantuan desain hitung upah gratis konsultasi konsultasi desain rumah tinggal rumah bangun seputar renovasi tanya jawab pengecatan finishing material bangunan serba serbi harga material rumah bangun seputar renovasi tanya jawab pengecatan finishing material bangunan serba serbi harga material
rumah bangun seputar renovasi tanya jawab pengecatan finishing material bangunan serba serbi harga material bantuan arsitektur klinik konsultasi bantuan desain hitung upah gratis konsultasi konsultasi desain rumah tinggal rumah bangun seputar renovasi tanya jawab pengecatan finishing material bangunan serba serbi harga material rumah bangun seputar renovasi tanya jawab pengecatan finishing material bangunan serba serbi harga material
rumah bangun seputar renovasi tanya jawab pengecatan finishing material bangunan serba serbi harga material bantuan arsitektur klinik konsultasi bantuan desain hitung upah gratis konsultasi